Kabarintens, Kukar -Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Kadiarpus) Kutai Kartanegara, Rinda Destianti, mendorong transformasi perpustakaan menjadi ruang yang tidak hanya edukatif, tetapi juga rekreatif bagi masyarakat, terutama generasi muda.
Pernyataan tersebut disampaikan Rinda dalam sebuah wawancara pada Rabu (9/4/2025). Ia menyebutkan bahwa perpustakaan perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tidak lagi dipandang hanya sebagai tempat menyimpan koleksi buku.
“Perpustakaan ke depan harus menjadi destinasi yang edukatif dan rekreatif. Tidak hanya tempat membaca, tapi juga tempat yang menyenangkan untuk belajar dan berinteraksi,” ujar Rinda.
Menurutnya, minat baca masyarakat saat ini, khususnya kalangan anak muda, cenderung menurun. Hal ini disebabkan pergeseran kebiasaan membaca dari media cetak ke media digital. Karena itu, pendekatan literasi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan generasi masa kini.
“Anak-anak sekarang butuh ruang yang bisa memancing rasa ingin tahunya. Kita butuh tempat yang representatif, nyaman, dan interaktif agar mereka tertarik untuk datang dan membaca,” katanya.
Sebagai salah satu langkah awal, Kadiarpus Kukar akan mengembangkan program-program literasi berbasis budaya lokal, seperti lomba bertutur dan mendongeng. Rinda menjelaskan, aktivitas mendengar cerita atau dongeng bisa menjadi titik awal untuk menumbuhkan kebiasaan membaca.
“Budaya membaca bisa diawali dari mendengar. Ketika anak-anak mendengar cerita atau dongeng, mereka akan tertarik, dan dari situ tumbuh keinginan untuk membaca,” jelasnya.
Meski baru pertama kali menjabat di lingkungan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Rinda menyatakan optimismenya dapat membawa perubahan positif bagi peningkatan literasi masyarakat Kukar.
“Semoga perpustakaan di Kukar bisa menjadi ruang yang hidup, menarik, dan berdampak luas bagi kemajuan literasi masyarakat,” pungkasnya.