Transmigrasi Jadi Strategi Pemerataan Pembangunan di Kukar, dari Pesisir hingga Pedalaman

Kabarintens, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus mendorong pemerataan pembangunan dari wilayah pesisir hingga pedalaman. Salah satu strategi yang dinilai efektif adalah lewat program transmigrasi, yang tak hanya memindahkan penduduk, tapi juga membuka jalan bagi kemajuan infrastruktur dan ekonomi wilayah terpencil.

Hal ini disampaikan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab Kukar, Akhmad Taufik Hidayat, pada Jumat (11/4/2025). Ia menilai transmigrasi membawa dampak nyata terhadap perubahan kawasan yang sebelumnya nyaris tak tersentuh pembangunan.

“Transmigrasi membawa dampak nyata. Wilayah yang dulunya nyaris tidak tersentuh pembangunan kini tumbuh menjadi kawasan yang produktif dan layak huni,” ujar Taufik.

Menurutnya, pertumbuhan tersebut tak hanya terjadi di kawasan daratan, tetapi juga menyasar wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang selama ini belum tergarap maksimal.

“Pemerintah daerah menilai daerah-daerah tersebut memiliki potensi besar dalam sektor perikanan, pariwisata, dan ekonomi kelautan yang belum sepenuhnya dimanfaatkan,” tambahnya.

Karena itu, ia menegaskan bahwa pembangunan tak boleh hanya berfokus pada daratan. Kawasan perairan juga harus mendapat perhatian karena punya kontribusi besar terhadap perekonomian daerah.

Di sisi lain, Pemkab Kukar juga mengintegrasikan upaya pemerataan ini dengan penyediaan infrastruktur dasar di kawasan permukiman, terutama perumahan bersubsidi. Taufik menyebut, para pengembang wajib membangun prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU) sebelum menyerahkan kawasan kepada pemerintah daerah.

“Ini untuk memastikan warga tidak tinggal di kawasan yang berisiko menjadi kumuh. Pemerintah hadir untuk menjaga kenyamanan dan kelayakan hunian masyarakat,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menilai kawasan transmigrasi kini mulai berkembang menjadi pusat-pusat permukiman baru yang berperan sebagai motor penggerak ekonomi lokal.

“Tentu dengan adanya akses jalan, listrik, pendidikan, dan fasilitas kesehatan, kualitas hidup masyarakat meningkat secara signifikan,” ujarnya.

Meski demikian, Taufik mengingatkan bahwa pembangunan semacam ini butuh sinergi kuat dari banyak pihak. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta menjadi kunci.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kolaborasi lintas sektor. Program transmigrasi bukan sekadar memindahkan penduduk, tetapi menjadi wujud nyata pemerataan pembangunan dari pesisir hingga pedalaman—membuka akses, membangkitkan potensi daerah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *