Kabarintens, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pariwisata (Dispar) mulai melakukan persiapan untuk mengikuti ajang East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025. Dalam event berskala internasional ini, Kukar ditunjuk sebagai salah satu kabupaten yang mewakili Kalimantan Timur.
Plt. Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kukar, Awang Ivan Ahmad, menyampaikan bahwa Kukar mendapat undangan resmi dari Dispar Provinsi Kaltim untuk mengirimkan satu kelompok seni tari dalam festival tersebut.
“Ini adalah kesempatan strategis untuk menunjukkan kekayaan budaya Kukar kepada dunia,” ujar Ivan pada Kamis (12/6/2025).
Sebagai bentuk seleksi, Dispar Kukar membuka program bertajuk Road to EBIFF 2025. Program ini ditujukan bagi komunitas seni tari dari seluruh wilayah Kukar dan bertujuan memilih kelompok terbaik untuk mewakili daerah.
Proses pendaftaran telah ditutup pada 6 Juni 2025. Seleksi terbuka dijadwalkan berlangsung dalam dua sesi, yakni pada 7 dan 14 Juni, melalui pertunjukan yang dikemas dalam agenda Simpang Odah Etam (SOE), sebuah panggung ekspresi seni yang rutin digelar di Tenggarong.
“Seleksi ini terbuka dan inklusif. Setiap komunitas seni memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan kualitasnya,” terang Ivan.
Ivan menjelaskan bahwa kegiatan ini juga berada di bawah koordinasi Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) Dispar Kukar. Menurutnya, ajang tersebut tak sekadar menjadi seleksi administratif, melainkan juga ruang apresiasi dan pembinaan budaya.
Dispar Kukar menargetkan terpilihnya duta seni daerah yang benar-benar siap tampil dan mampu membanggakan Kukar di level internasional. Harapannya, ajang ini juga dapat mendorong regenerasi pelaku seni dan memperkuat identitas budaya lokal.
“Melalui EBIFF, kami ingin Kukar tampil percaya diri di hadapan dunia, tanpa meninggalkan akar budayanya,” tegas Ivan.
EBIFF 2025 digagas oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sebagai ajang pertunjukan seni tradisional lintas negara. Kukar, yang pernah menjadi tuan rumah ajang serupa dalam bentuk Tenggarong International Folk Arts Festival (TIFAF), kembali mendapat panggung untuk memperkenalkan kekayaan seni dan budaya daerah.
Ivan berharap seleksi ini mampu menjaring talenta seni terbaik, sekaligus memperkuat semangat pelestarian budaya di kalangan generasi muda.
