Monumen Pembantaian di Desa Loh Sumber Dikembangkan Jadi Destinasi Wisata Sejarah

Kabarintens, Kukar – Pemerintah Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), tengah mengembangkan Tugu Pembantaian menjadi destinasi wisata sejarah yang edukatif. Monumen berbentuk runcing ini merupakan simbol tragedi kemanusiaan pada masa penjajahan Jepang tahun 1946.

Kepala Desa bersama pihak kecamatan dan dinas terkait menggagas pengembangan kawasan ini tidak hanya sebagai pengingat sejarah kelam, tetapi juga ruang pembelajaran sejarah lokal. Camat Loa Kulu, Ardiansyah, mengatakan bahwa kondisi akses menuju tugu sudah memadai berkat proses semenisasi yang telah dilakukan.

“Lokasi Tugu Pembantaian, akses jalannya sudah bagus dengan semenisasi. Saat ini yang diperlukan adalah perawatan rutin,” ujarnya, Jumat (13/6/2025).

Ia menambahkan, kawasan tersebut rencananya juga akan dijadikan tempat pelaksanaan upacara peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus mendatang. Pihak kecamatan, lanjutnya, turut mendorong kepala desa untuk memperkuat koordinasi lintas sektor guna menjamin keberlanjutan program pengembangan.

“Kami juga mendorong agar kepala desa terus melakukan koordinasi lintas sektor, terutama dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar,” imbuhnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, menyatakan bahwa pengembangan wisata sejarah merupakan bagian penting dari pembangunan pariwisata daerah. Menurutnya, Kutai Kartanegara memiliki banyak potensi sejarah yang layak diangkat ke permukaan sebagai ruang edukasi publik.

“Potensi wisata sejarah Kukar ada. Sekarang tinggal bagaimana kita bersama-sama masyarakat dan stakeholder terkait menjadikan itu sebagai destinasi yang bisa dikunjungi untuk wisata maupun edukasi,” ujarnya.

Arianto menambahkan, penting bagi generasi muda untuk mengenal dan memahami sejarah lokal sebagai bagian dari identitas masyarakat. Ia juga menyebut bahwa pihaknya bersama instansi lain siap mendukung upaya pengembangan tersebut.

“Alhamdulillah, sudah ada beberapa pihak yang mulai melirik. Kita tentu di Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, dan pihak lain harus mendukung itu,” katanya.

Pengembangan Tugu Pembantaian diharapkan tidak hanya meningkatkan daya tarik wisata sejarah di Kukar, tetapi juga memperkuat nilai-nilai perjuangan dan identitas lokal yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *