Kabarintens, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) merealisasikan program perbaikan tempat ibadah sebagai bentuk komitmen dalam menyediakan sarana ibadah yang layak dan memadai bagi masyarakat. Program ini diresmikan langsung oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, dalam rangkaian kegiatan Safari Ramadan dan Safari Subuh selama bulan Ramadan 1446 Hijriah.
Bupati Edi menyampaikan bahwa kondisi sejumlah tempat ibadah di Kukar sebelumnya sudah tidak layak digunakan karena struktur bangunan, terutama yang berbahan dasar kayu, telah mengalami kerusakan dan pelapukan. Melalui program perbaikan ini, Pemkab Kukar membangun ulang rumah ibadah dengan struktur yang lebih kuat dan sesuai standar keselamatan.
“Melalui program perbaikan tempat ibadah ini, pemerintah menunjukkan keseriusannya bahwa setiap warga berhak memiliki tempat ibadah yang layak,” ujar Edi saat diwawancarai awak media.
Selain pembangunan fisik, Pemkab Kukar juga meluncurkan Program Akta Yayasan Gratis dan Program Rehabilitasi Rumah Ibadah. Langkah ini dilakukan untuk memastikan setiap langgar dan masjid memiliki status hukum yang jelas serta mendapatkan akses rehabilitasi bangunan secara adil.
Edi juga menekankan pentingnya memaksimalkan fungsi sosial rumah ibadah. Ia mengajak para pengurus tempat ibadah untuk menjadikan langgar dan masjid sebagai pusat aktivitas keagamaan, pendidikan, dan kebudayaan Islam.
“Selain digunakan untuk salat, langgar bisa difungsikan untuk Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ), majelis yasinan, dan kegiatan seni Islam seperti hadrah,” jelasnya.
Menurut Edi, kebijakan ini juga sejalan dengan program Gerakan Etam Mengaji (Gema) yang telah diatur dalam peraturan daerah sebagai upaya memperkuat nilai-nilai spiritual di tengah masyarakat.
“Kami ingin bantuan sosial yang diberikan benar-benar berdampak dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata,” tambahnya.
Melalui berbagai program ini, Bupati Kukar berharap tercipta lingkungan yang lebih religius, harmonis, rukun, dan sejahtera di seluruh wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
