KNPI Bontang Tanamkan Semangat Literasi Anak Pesisir Lewat Program “KNPI Mengajar”

kabarintens, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bontang menggelar program pengabdian masyarakat bertajuk KNPI Mengajar di Kampung Malahing, RT 30, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan, Sabtu-Minggu (28–29 Juni 2025).

Kegiatan yang melibatkan 30 pengurus KNPI ini bertujuan menumbuhkan semangat literasi dan pendidikan bagi anak-anak di wilayah pesisir. Rangkaian kegiatan berlangsung selama dua hari di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kampung Malahing, yang diikuti peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA.

Beragam aktivitas edukatif digelar untuk menarik minat belajar anak-anak, seperti permainan ketangkasan, tes fokus, dan tebak-tebakan seputar nama kepala daerah hingga tingkat nasional.

Ketua DPD KNPI Bontang, Indra Wijaya, mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari kepedulian pemuda terhadap pendidikan anak-anak di wilayah terpencil. Ia mengaku bangga melihat antusiasme anak-anak Kampung Malahing.

“Setiap generasi memiliki kesempatan yang sama untuk membangun Kota Bontang. Jangan pernah merasa minder atau berbeda. Kami hadir untuk menyampaikan bahwa kesempatan itu terbuka lebar bagi semua,” ujar Indra di hadapan peserta kegiatan.

Indra juga menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat warga dan menegaskan komitmen KNPI sebagai jembatan aspirasi masyarakat pesisir.

Sementara itu, Ketua RT 30 Kampung Malahing, Nasir Lakada, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia menilai kehadiran pemuda Bontang dapat menjadi motivasi bagi anak-anak untuk melanjutkan pendidikan.

“Alhamdulillah, kami berterima kasih atas kehadiran KNPI. Ini menjadi kebahagiaan bagi warga. Anak-anak di sini semakin termotivasi, terutama yang baru lulus SD untuk melanjutkan sekolah,” ucap Nasir.

Namun, Nasir juga menyoroti sejumlah kendala yang dihadapi warga, seperti keterbatasan ekonomi untuk membeli seragam sekolah dan biaya transportasi. Ia menyebut bahwa kapal bantuan yang biasa digunakan anak-anak sekolah kini dalam kondisi rusak, sehingga warga harus menyewa kapal pribadi dan patungan membeli bensin.

“Kami berharap pemerintah bisa memberikan fasilitas transportasi agar anak-anak tetap bisa bersekolah tanpa hambatan,” harapnya.

Diketahui, Kampung Malahing dihuni oleh 226 jiwa dari 68 kepala keluarga. Warga menyambut baik program pengabdian semacam ini karena dapat meningkatkan semangat pendidikan anak-anak di wilayah pesisir yang kerap luput dari perhatian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *